jam terbesar di dunia
10 MENARA JAM PALING WOW DARI SELURUH DUNIA
Mendengar kata menara jam, mungkin kita akan langsung teringat dengan
Big Ben. Ya, memang tak salah Big Ben adalah menara jam paling terkenal
di dunia. Padahal dari berbagai penjuru dunia, masih terdapat banyak
menara jam yang tak kalah indah. Menara jam memang sangat fungsional
untuk mengingatkan waktu. Di Indonesia sendiri masih jarang, mungkin
butuh banyak kali ya biar orang2 Indonesia bisa berhenti ngaret hehehe.
Berikut ini 10 menara jam paling keren dan paling indah dari berbagai
penjuru dunia.
1. Big Ben
Banyak yang salah kaprah menyebut menara jam ini sebagai Big Ben.
Padahal Big Ben adalah nama bagi lonceng raksasa yang terdapat di dalam
menara ini. Nama menara ini yang sesungguhnya adalah Elizabeth Tower.
Menara setinggi 96 m ini dirancang oleh Augustus Pugin dengan gaya
Gothic Revival. Sayangnya, karena letaknya yang berada dalam gedung
parlemen Inggris, maka wisatawan selain warga negara UK dilarang
memasukinya.
2. Rathaus-Glockenspiel (Munich, Jerman)
Balai kota baru kota Munich dibangun pada abad ke-19 dengan gaya Gothic
Revival. Bagian yang paling terkenal dari gedung ini adalah menara
jamnya (glockenspiel) yang menampilkan pertunjukan boneka tiap jam 11.
3. Izmir Clock Tower (Izmir, Turki)
Menara jam yang sangat indah ini terletak di Izmir, kota terbesar ketiga
di Turki. Dirancang pada Raymond Charles Pere pada 1901, menara jam ini
dihadiahkan oleh Kaisar Jerman, Wilhelm II sebagai hadiah 25 tahun
penobatan Raja Turki saat itu, Abdul Hamid II. Menara jam ini juga
pernah muncul dalam mata uang 500 lira.
4. Prague Astronomical Clock (Praha, Ceko)
Menara jam ini dikenal justru bukan karena keindahan menaranya
(menaranya sih biasa2 saja), namun karena keindahan jamnya. Jam
astronomis yang terdapat di kota tua Praha ini merupakan jam tertua di
dunia yang masih berfungsi! Jam ini memiliki miniatur malaikat kematian
berupa tengkorak yang dapat bergerak tiap pergantian jam.
Jam astronomis lain dengan detail yang indah dapat ditemui di kota Bern
(Swiss), yaitu di menara Zytgloggeturm atau Zytglogge Tower yang
dibangun pada abad ke-13, walaupun jamnya baru ditambahkan pada abad
ke-15.
5. Manchester Town Hall (Manchester, Inggris)
Tak hanya terkenal dengan klub bolanya, kota Manchester juga memiliki
salah satu menara jam terindah di dunia. Menara jam ini terletak di
Manchester Town Hall dan dirancang oleh Alfred Waterhouse pada tahun
1887 dengan gaya Victorian-Neo Gothic.
6. Vienna Rathaus (Vienna, Austria)
Salah satu kota terindah di dunia ini memiliki menara jam di balai
kotanya. Rathaus atau Vienna City Hall ini dibangun oleh Friedrich von
Schimdt pada tahun 1872-1883 dengan gaya gotik.
7. Chiang Rai Clock Tower (Chiang Rai, Thailand)
Menara jam ini tak hanya berwarna emas dan dihiasi ornamen khas Thailand
yang rumit, namun juga menampilkan atraksi menarik tiap pergantian jam
7, 8, dan 9. Lampu yang menyinari menara jam ini akan berganti warna
diiringi musik dan gerakan bunga lotus yang menutup dan membuka
kelopaknya.
8. Darlington Clock Tower (Darlington, Inggris)
Menara jam bergaya Romanesque ini merupakan landmark kota Darlington.
Menara jam yang terletak di Market Hall ini diprakarsai pembangunannya
oleh pengusaha bernama Joseph Pease pada tahun 1964.
9. Antwerp Cathedral (Antwerp, Belgia)
Menara jam ini unik sebab juga berfungsi ganda sebagai menara lonceng
sebuah gereja. Cathedral of Our Lady di kota Antwerp ini dibangun pada
1352 dan baru selesai pada 1521. Katedral ini memiliki menara setinggi
123 m, menjadikannya bangunan tertinggi di wilayah Benelux (Belgia,
Nederland, dan Luxemburg).
10. Abraj al Bait (Mekah, Saudi Arabia)
Menara ini mengalahkan Big Ben sebagai menara jam tertinggi di dunia.
Bernama resmi Mecca Royal Hotel Clock Tower, menara setinggi 600 m ini
juga menjadi gedung tertinggi kedua di dunia setelah Burj Al Khalifa di
Dubai bahkan bisa dilihat hingga jarak 25 km. Sayangnya pembangunan
menara jam raksasa ini harus mengorbankan benteng Ajyad peninggalan
kekhalifahan Ottoman yang dibangun pada abad ke-18.
BONUS:
Jam Gadang (Bukittinggi, Indonesia)
Menara jam yang menjadi landamark kota Bukittinggi ini dibangun pada
1926 atas perintah Ratu Yuliana. Arsiteknya adalah Yazin dan Sutan Gigi
Ameh. Uniknya, angka empat di jam ini tidak ditulis dengan angka Romawi
“IV”, melainkan dengan “IIII”. Menurut cerita lokal, hal ini untuk
menghormati 4 pekerja yang meninggal selama pembuatan jam ini.
Komentar
Posting Komentar