Berbagai jenis dan versi kabel USB
04-04-2017
Hingga saat ini kabel USB merupakan kabel yang paling
banyak digunakan pada berbagai perangkat elektronik. Awalnya, kabel USB
(Universal Serial Bus) didesain sebagai standar koneksi antara
beberapa perangkat, seperti printer, keyboard, mouse, scanner, digital
kamera, media player portabel, disk drive dan lain-lain, dengan
perangkat komputer. Namun pada perkembangannya kabel USB digunakan juga
pada perangkat seperti PDA, smartphone, video game hingga ke charger.Kabel USB digolongkan dalam dua kategori yaitu berdasarkan Versi dan Jenis (Type) yang masing-masing memiliki beberapa varian. USB yang berdasarkan versinya mengacu pada kecepatan dan fungsi kabel USB tersebut. Sedangkan USB yang berdasarkan jenisnya mengacu pada bentuk fisik kabel tersebut beserta colokan dan soketsoket (lubangcolokan)
VERSI USB
Berdasarkan versinya kabel USB memiliki 4 versi, yaitu:
1. USB 1.1
Dirilis sekitar Agustus 1998, ini merupakan versi USB pertama yang mulai banyak digunakan di berbagai perangkat elektronik. Versi original-nya, USB 1.0 tidak pernah digunakan pada perangkat elektronik. Memiliki kecepatan puncak hingga 12Mbps (namun pada banyak kasus hanya mampu bekerja dengan kecepatan 1.2Mbps). Memiliki logo berwarna biru dan simbol berbentuk seperti trisula. Versi ini sudah tidak digunakan lagi.
2. USB 2.0
Dirilis sekitar April 2000, memiliki kecepatan maximum hingga 480Mbps pada Hi-Speed mode, atau 12Mbps pada Full-Speed mode. Supply tegangan maximum (max power out put) 2.5V, 1.8A dan tetap berfungsi baik jika dihubungkan dengan versi sebelumnya (backward-compatible with USB 1.1). Memiliki logo berwarna biru dengan tambahan tulisan HI-SPEED di atasnya dengan dasar merah. Simbol seperti trisula dengan tambahan tanda “+” di atasnya. Terkadang hanya berupa trisula saja untuk menunjukkan USB yang digunakan adalah USB 2.0, karena USB 1.1 sudah tidak digunakan lagi.
3. USB 3.0
Dirilis sekitar November 2008, USB 3.0 memiliki kecepatan puncak 5Gbps pada SuperSpeed mode. Dan umumnya konektor dan soket USB 3.0 berwarna biru, sebagai tanda untuk menandakan bahwa konektor atau soket tersebut adalah USB versi 3. Seperti pada gambar berikut:
Dinamakan juga dengan SuperSpeed USB. Memiliki logo dengan tulisan SUPERSPEED dan simbol agak berbeda dengan versi sebelumnya, berupa tambahan huruf S ganda di pangkal trisula. Supply tegangan maximum (max power out put) USB 3.0 ini adalah 5V, 1.8A of power dan kompatibel dengan USB versi 2.0.
4. USB 3.1
Dirilis 26 Juli 2013 yang memiliki kecepatan dua kali lipat dari USB 3.0 yaitu 10Gbps. Disebut juga dengan istilah USB SuperSpeed+ atau SuperSpeed USB 10 Gbps yang menyamai kecepatan standar Thunderbolt (standar Apple) original. Juga kompatibel dengan USB versi 3.0 dan versi 2.0.
USB 3.1 memiliki tiga profil penghantaran tegangan (Power Delivery) menurut USB Power Delivery Specification, dan memungkinkan perangkat yang lebih besar untuk menyedot tegangan dari penyedia tegangan (host) hingga:
- 2A pada tegangan 5V (untuk konsumsi tegangan maksimal 10W)
- 5A pada tegangan 12V (60W)
- 5A pada tegangan 20V (100W).
Untuk lebih memudahkan, versi-versi USB ini kami rangkum dalam tabel berikut:
Kecepatan puncak | Tegangan keluar maximum | Arah supply tegangan | Konfi -gurasi kabel | Dirilis | |
---|---|---|---|---|---|
USB 1.1 | 12 Mbps | 2.5 V, 500 mA | Host ke perangkat | Type-A ke Type-B | 1998 |
USB 2.0 | 480 Mbps | 2.5 V, 1.8 A | Host ke perangkat | Type-A ke Type-B | 2000 |
USB 3.0 | 5 Gbps | 5 V, 1.8 A | Host ke perangkat | Type-A ke Type-B | 2008 |
USB 3.1 | 10 Gbps | 20 V, 5 A | Bi-Directional | Kedua ujungnya Type-C, bisa orientasi terbalik | 2015 |
Berdasarkan jenisnya kabel USB memiliki tiga type, yaitu:
- USB Type-A
- USB Type-B
- USB Type-C
1. USB Type-A
Type ini juga dikenal dengan USB Standar A. USB Type-A merupakan rancangan asli USB standar yang berbentuk persegipanjang dan rata. Seperti yang kita lihat pada kabel USB umumnya, salah satu ujungnya selalu berbentuk type A ini, yang biasa dicolokkan ke host (induknya) seperti laptop/PC. Pada laptop/PC nya terdapat port atau soket untuk USB Type A standar, yang disebut USB A-female port atau soket USB Type-A.
Saat ini kebanyakan perangkat seperti laptop, desktop komputer, game console dan media player memilikiport / soket USB Type-A.
Masing-masing versi USB di atas, USB 1.1, USB 2.0 dan USB 3.0, menggunakan desain USB-Type A baik itu colokannya maupun soketnya. Sehingga kabel USB Type A, konektor/colokkan-nya dapat dicolokkan ke soket Type-A yang ada di komputer walaupun versinya berbeda. Seperti terlihat pada gambar berikut.
Soket USB sebelah kiri adalah soket USB Type-A versi 3.0, yang sebelah kanan adalah soket USB Type-A versi 2.0. Konektor kabel USB Type-A versi 3.0 atau versi 2.0 dapat dicolokkan ke kedua jenis soket USB pada gambar di atas. Karena memang kabel USB versi terakhir selalu kompatibel dengan versi sebelumnya , istilahnya backward compatible. Namun untuk saat ini versi 1.1 sudah tidak digunakan lagi, tinggal versi 2.0 dan 3.0 saja, dan segera menyusul versi 3.1.
Dari ke dua gambar di atas, terlihat perbedaan antara USB Type A versi 2.0 dengan versi 3.0. Secara fisik, warnanya berbeda. Versi 2.0 berwarna hitam sedangkan versi 3.0 berwarna biru muda. Pada perangkat elektronik selain warna yang berbeda, kadang diikuti juga oleh simbolnya masing-masing, seperti gambar berikut.
Selain ukuran standar, USB Type-A juga memiliki ukuran Mini dan Micro. USB Type A Mini dan USB Type-A Micro. Namun keduanya tidak dipergunakan lagi.
2. USB Type-B
Umumnya, konektor USB Type-B berpasangan dengan konektor USB Type-A pada sebuah kabel USB. Seperti yang sering kita gunakan pada printer atau scanner. Ujung kabel konektor USB Type-B dicolokkan pada printer atau scanner, dan ujung kabel berupa konektor USB Type-A dicolokkan pada laptop/PC.
Kabel USB Type-B juga memiliki ukuran Standar, Mini dan Micro. Ketiga ukuran USB Type-B ini digunakan secara luas saat ini.
USB Type-B Standar, diistilahkan dengan Standard-B, pertama kali dibuat untuk USB versi 1.1 dan juga digunakan pada USB versi 2.0. Sering digunakan pada perangkat yang cukup besar seperti printer dan scanner yang dihubungkan ke laptop/PC.
USB Type-B Mini, distilahkan dengan Mini-B USB (atau Mini USB saja), ukurannya jauh lebih kecil dari ukuran USB Type-B Standar. Perangkat portabel yang lama, seperti digital kamera, smartphone dan hardisk portabel banyak menggunaan USB Type-B Mini. Namun perangkat portabel sekarang lebih banyak menggunakan USB Type-B Micro.
USB Type-B Micro, disitilahkan Micro-B USB (atau Micro USB saja), memiliki ukuran yang agak lebih kecil dari USB Type-B Mini. Ukuran ini sekarang paling banyak digunakan pada perangkat portabel seperti smartphone dan tablet.
Nama Micro USB dan Mini USB digunakan untuk nama USB Type-B Mni atau USB Type-B Micro, karena ukuran Mini dan Micro untuk USB Type-A tidak dipergunakan lagi.
Desain ketiga ukuran diatas digunakan pada USB versi 2.0. Khusus untuk USB versi 3.0, USB Type-B memiliki desain yang agak berbeda dari desain ketiga ukuran di atas, seperti gambar berikut.
USB Type-B Standar 3.0, disebut dengan Standard-B USB 3.0, desainnya hampir sama dengan USB Type-B Standar, namun desainnya mampu menghandle kecapatan USB 3.0 Umumnya kedua ujung konektor USB 3.0 dan kabelnya ini berwarna biru muda seperti gambar di atas.
USB Type-B Micro 3.0, yang disebut dengan Micro USB 3.0 (atau Micro-B USB 3.0) Ini merupakan desain yang digunakan secara luas pada portabel drive. Salah satu ujung konektor nya yang memakai USB Type-A, berwarna biru muda.
Sebenarnya ada lagi desain USB Type-B ini, dinamakan USB 3.0 Powered B. Jenis ini memiliki tambahan 2 pin untuk menghasilkan ekstra power kepada perangkat yang menggunakannya. Selain itu ada lagi desain soket yang dinamakan dengan Micro Type-AB. Jenis ini memungkinkan perangkat yang memiliki soket ini berfungsi sebagai perangkat penyuplai tegangan (host) atau atau perangkat penerima tegangan.
Tidak semua perangkat mengacu pada desain seperti di atas. Desainnya diperuntukkan bagi perangkat tertentu. Contoh yang terkenal adalah iPhone dan iPad. Salah satu ujung kabel USB, desainnya memiliki 30 pin atau dinamakan Lightning Connector. Sedangkan ujung kabel lainnya tetap sama menggunaan USB Type-A.
3. USB Type-C
Secara fisik ukuran konektor dan soket USB Type-C hampir sama dengan Micro-B USB di atas. Ukurannya hanya 8.4 mm x 2,6 mm. Artinya, ukuran ini cukup kecil jika digunakan pada perangkat portabel yang tipis. Kedua sisi soket dan konektor memiliki bentuk dan ukuran yang sama, sehingga walau orientasinya terbalik saat dicolokkan, konektor akan tetap masuk. Desainnya memang untuk memudahkan konsumen sehingga kita tidak perlu khawatir akan salah orientasi saat menancapkan konektor ke perangkat kita.
Desain USB Type-C akan mendukung USB versi 3.1 yang memiliki kecapatan puncak 10 Gbps dan mampu menghantar tegangan supply hingga 20V (100W) dan 5A. Bandingkan dengan sebuah Notebook yang membutuhkan power hanya 60 W. Ini berarti ke depannya, mengecas sebuah laptop laptop sama seperti mengecas sebuah smartphone atau tablet, hanya menggunakan sebuah kabel USB. Saat ini pun USB Type-C sudah digunakan pada Apple Macbook 12-inch untuk mengecas powernya. Ini merupakan notebook pertama yang menggunakan USB Type-C. Berikut gambar perangkat yang sudah menggunakan USB Type-C.
USB Type-C juga didesain untuk mampu menghantar tegangan supply dalam dua arah (bi-directional power). Jika memang memungkinkan, perangkat yang selama ini minta diisi tegangan dari laptop misalnya, dengan kabel USB-Type C ini perangkat juga bisa mengisi tegangan (ngecas) laptop jika laptopnya kehabisan tegangan. Dengan USB Type-C ini kehadirannya kelak akan mengurangi jumlah pemakaian kabel pada sebuah perangkat.
by; novi evalin
Komentar
Posting Komentar